Tidak seperti katamu yang penuh pilu.
Menyesapi rindu dengan tanpa sengaja terlintas dalam langit pagi ini
Manis dan harmonis.
Ia tak menggulirkan setitik pun air mata
Banyak yang bilang rindu itu membuat sedih hati
Tapi mereka yang bicara masih tetap menyimpannya.
Bahkan dengan tanpa disadari ia menciptakan rindunya sendiri.
Simpan saja sampai habis sedihmu.
karena rindu tak selayaknya embun yang meninggalkan daun.
Rindu pun tak seperti matahari yang membuat embun pergi
Rindu bisa jadi seperti langit yang menurunkan embun.
Atau rindu bisa pula adalah embun.
Siapa bilang rindu adalah buah perpisahan?
Mereka yang berhadapan pun masih pula merasa rindu.
Rindu adalah waktu.
Dua hal yang sama dalam waktu yang berbeda,
dia bisa dirindukan.
Pelik benar rindu itu.
Datang dari mana saja,
namun keluar hanya dengan satu pintu.
Jangan tanya aku di mana dan seperti apa.
Karena kita sama-sama masih mencarinya,
bukan?
Komentar
Posting Komentar