Langsung ke konten utama

Dia Hanya Tidak Tahu


Mungkin dia hanya tak mengenal ketulusan mengenai sabarnya menunggu. 
Dia tak mendengar doa yang Tuhan sampaikan padanya. 
Dia tak melihat mata yang mencari keberadaannya. 
Dia tak menyadari degup jantung yang melaju yang ada di dekatnya. 
Dia hanya tidak tau semua itu. 
Dia tak pernah mengerti itu. 
Tak akan. 
Belum habis ketidaktauannya itu dia sudah menyadari kehadiran yang lain. 
Dia menemukan bunga hatinya, yang harumnya menenggelamkan kesemuan yang tidak dia ketahui itu. 
Hingga aku yang tetap dalam semu telah memendam ini dalam semakin memendamnya di kedalaman yang tak lagi terukur. 
Semakin melihatmu bahagia semakin malu aku dengan diriku yang pernah menghalangimu menemukan kebahagiaan sejatimu. 
Semakin dalam lagi kesemuan itu. 
Apa yang kulakukan adalah segala hal yang tak telihat olehmu. 
Benar adanya bahwa mereka berpikir dengan rasio dan logika. 
Hanya aku yang tak menyadarinya. Hanya aku yg terlalu berani melangkah tanpa memastikan jalan pulangku. 
Aku terlalu percaya terhadap apa yang bahkan tidak pernah menjanjikanku apa apa. 

Aku dan kehampaan ini, tentang diriku dan jejak yang kubuat sendiri yang ku kira akan menuntunmu datang tanpa menghiraukan hujan yang mampu menghapusnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

When Listen to Music: Keluarga

(pic source: pinterest) Keluarga adalah hal termanis yang pernah dimiliki siapapun.

Ikhlas dengan Takdir

Bagaimana cara ikhlas dengan takdir? Nikmati dulu prosesnya.

Bercerita: (Bukan) Ketinggalan Kereta

    Terpisah 253 km dari rumah menuntutku memutuskan: mau pulang kampung naik apa? Beberapa kali perjalanan pulang-pergi, kereta api menjadi transportasi favoritku. Kereta api sendiri menawarkan beberapa pilihan jam dan kelas: ekonomi, bisnis, dan eksekutif. Maka kali ini aku akan menceritakan salah satu kisahku dan kereta api, kelas eksekutif