Langsung ke konten utama

MIMPI

Setiap dari kita pasti punya mimpi. Jika tidak, kusarankan untuk memulai merangkai mimpimu sekarang!
 Banyak orang yang percaya akan mimpi-mimpinya, namun banyak pula yang tidak. Banyak cara untuk memikirkan bagaimana mimpi kita bisa terwujud. Jelas, dengan usaha dan doa. Tapi setenar itupun hubungan antara mimpi, usaha, dan doa, banyak dari kita tidak melakukannya, kan?
Banyak yang malas merangkai mimpi karena mereka bilang tidak mungkin tercapai. Sudahkan kau tau dengan hasil akhir yang bahkan belum sedikitpun kau mulai? Lucu sekali bila kau yakin dengan hasilmu itu.
Lalu bagaimana dengan yakin mimpi akan tercapai? Memang kita sudah tau hasilnya? Tidak.Tidak demikian. Namun pemikiran yang positif tentu berdampak positif pula untuk diri kita sendiri. Pikiran yang positif tersebut menjadi modal awal kita untuk melangkah. Setiap langkah yang kita ambil memang harus dipirkan. Tapi tidak dengan sekedar berpikir saja. Mulailah melangkah lagi.
Pepatah konfusius mengatakan, tidak masalah seberapapun lambat langkahmu pergi, asalkan jangan berhenti.
Seringkali di tengah berjuang banyak rintangan ketika kita hampir mencapai satu hal yang kita inginkan. Jangan menyerah. Temukan motivasi. Semangat berjuang bisa kita temukan di banyak hal dan banyak tempat. Lihatlah kawan, saudara, atau siapapun yang sukses. Hasil yang mereka dapatkan saat ini merupakan buah jerih payah yang tak bisa dibilang murah dan mudah. Mungkin mereka mengeluh karena berat, tetapi mereka tidak pernah memutuskan untuk berhenti.
Ketika sebuah mimpi dapat terwujud, bukan hanya diri kita sendiri, tetapi mereka yang tau perjuangan kita akan turut merasa bahagia. Apalagi kita sendiri. Namun jangan pula berhenti menikmati mimpi yang sudah kau raih. Di tengah perjalanan mimpi pasti akan kau temukan mimpi-mimpi yang lain. Hidupmu akan terus berlanjut.
Jangan dikira bermimpi dan memperjuangkannya hanya akan berkutat dalam hal keduniawian. Ketika dalam proses berjuang, kita akan selalu berbenah diri. di sanalah kita menemukan seperti apa diri kita saat itu. Apa yang perlu diperbaiki lagi, tentu tidak hanya dari satu sisi.
So, keep going list your dreams! Tidak akan ada yang meyalahkan seberapa banyak mimpi yang ingin kau realisasikan. Mereka hanyalah menunggu mimpimu terwujud. So, wujudkan!
Foto: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4f/Sticky_notes_on_the_wall_of_the_Wikimedia_Foundation_office%2C_2010-10-26.jpg



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Notes #1

  Adakah yang lebih sendu dari malam temaram yang kau nikmati bersama gugusan bintang? Tanpa secangkir kopi. Sendu yang dingin karena angin menertawai kehampaanmu. Melihat bayang-bayang gerak benda yang senada dengan lagu yang kau putar sekarang. Lagu sendu pula. Dirimu yg diliputi perasaan sedih tanpa tahu apa yang sedang terjadi. Kau menatap langit yang tak kunjung menjelaskan kepadamu. Tapi setidaknya kau tahu cahaya lembut rembulan mengisyaratkan kau untuk tetap tenang. Tanpa lagi merasa risau. Pejamkanlah matamu dan melayanglah menujunya. 06/09/2017 nazifaal_amin Pict source: https://themighty.com/wp-content/uploads/2016/11/ThinkstockPhotos-503458062-640x213.jpg?v=1478201713

Sulung

Sulung atau ‘mbarep’ adalah sebutan untuk anak pertama. Pasti ada jutaan sulung di luar sana. Aku, salah satunya. Sulung selalu dianggap menampung. Menampung kisah keluarga dari titik nol hingga sepuluh. Menampung keluh sebagai telinga terdekat dari orang tua. Menampung ‘tudingan’ kesalahan-kesalahan kecil adik-adiknya. Menampung tanggung jawab paling besar. Menampung kepercayaan paling utama. Bahkan, hingga menampung tangisnya sendiri, agar tidak disangka lemah oleh adik-adik yang berlindung kepadanya.  Aku sendiri pernah iri. Iri dengan adik yang selalu menerima semua inginnya. Iri karena harus mengalah. Iri karena menjadi sulung harus lebih mengerti. Iri, mengapa yang lain tidak. Tapi semua itu hanya selebat pikiran di masa kecil. Di saat sulung belum menemukan jati dirinya.  Di saat aku mulai menyadari, memahami, belajar, kemudian justru aku merasa paling bahagia menjadi sulung. Atas kehadiran dua orang adik yang sering menyebalkan tapi begitu menyentuh ketika di suatu wak...

Ter- olehmu

Tertegun. Tersanjung. Tersenyum. Terbuai. Tersipu. Terhanyut. Terbiasa. Terdiam. Terantuk. Teraduh. Terpeleset. Tersungkur. Terjebak. Tertepikan. Tersisihkan. Tertinggalkan. Terhindarkan. Terasingkan. Tergantikan. Terlupakan. dan aku kini: Tertawa (pic source: pinterest)