Menurut Ibnu Ujaibah, terdapat tiga tingkatan dalam ikhlas, ikhlas orang awam, ikhlas orang khawwash, dan ikhlas orang khawwa-shulkhawwash. Ikhlas orang awam adalah mengesampingkan makhluk dari muamalah dengan Tuhan seraya memohon ganjaran duniawi dan ukhrawi , seperti pemeliharaan badan, harta, serta rezeki yang luas, rumah dan bidadari. Ikhlas orang khawwash adalah memohon ganjaran ukhrawi tanpa duniawi. Sedangkan ikhlasnya orang khawwashul-khawwash adalah mengesampingkan kedua jeis ganjaran di atas. Ibadahnya semata-mata hanya untuk mwujudkan penghambaan dan melaksanakan tugas-tugas penghambaan sebagai wujud rasa cinta dan rindu untuk melihat-Nya.
Kaum sufi sudan termasuk ke dalam tingkatan tertinggi dalam ikhlas. Mereka tidak mengharapkan hal-hal duniawi maupun ukhrawi, namun benar-benar hanya sebagai wujud rasa cinta mereka kepada Allah. Hal ini bukan berarti mereka meremehkan adanya surga dan neraka Allah, namun dengan cinta mereka kepada Allah mereka akan terus beribadah sekalipun tidak diciptakannya surga dan neraka. Bukan pula berarti bahwa manusia yang beribadah dengan mengharapkan ganjaran merupakan sesuatu yang salah, namun tingkatan mereka lebih rendah daripada mereka yang ikhlas beribadah tanpa mengharapkan sesuatu apapun dari Allah. Kaum sufi pun ada yang mengharapkan masuk surga, tetapi tidak karena kenikmatan yang ditawarkan oleh surga. Mereka mengharapkan surga agar dapat bertemu dengan Allah.
Komentar
Posting Komentar